Al-Imam al-Bukhari rahimahullah meriwayatkan sebuah hadits dari al-Mughirah bin Syu’bah radhiallahu ‘anhu, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,
“Pasti akan selalu ada sekelompok orang dari umatku yang senantiasa meraih kemenangan, sampai ketetapan dari Allah ‘azza wa jalla datang menghampiri mereka. Dan mereka pun tetap di atas kemenangannya.”
Makna Hadits
Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di atas adalah jaminan, kabar gembira, sekaligus hiburan.
Kata-kata beliau adalah jaminan pasti bahwa siapa pun orangnya yang bertekad, bercita-cita, dan memiliki kesungguhan untuk memperjuangkan agama Allah ‘azza wa jalla, pertolongan-Nya akan selalu menyertai.
Hal ini sekaligus kabar gembira dan hiburan bagi mereka yang terkadang merasa terasing, dianggap aneh, bahkan merasa “sedikit” dalam jumlah, bahwa pengikut kebenaran memanglah demikian.
Mereka pun selalu optimis, sebagai ath-Thaifah al-Manshurah (kelompok yang ditolong Allah ‘azza wa jalla) sekaligus al-Firqatun Najiyah (kelompok yang selamat).
Ath-Thaifah al-Manshurah memang hanya segelintir orang, komunitasnya sedikit, dan sangat kecil apabila dibandingkan dengan jumlah kaum muslimin secara keseluruhan.
Ingat-ingatlah selalu, janji Allah ‘azza wa jalla adalah benar. Dia akan selalu menolong dan membela. Lebih-lebih lagi, ath-Thaifah al-Manshurah akan tetap eksis sampai hari kiamat!
Siapakah ath-Thaifah al-Manshurah
Al-Imam al-Bukhari rahimahullah menjelaskan, “Mereka adalah para ulama!, Mereka adalah Ashabul Hadits.”
Kemudian, siapakah Ashabul Hadits itu?
l-Imam an-Nawawi rahimahullah (Syarah Shahih Muslim) menerangkan bahwa mereka memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Ada yang gagah berani berperang, kaum fuqaha, orang-orang yang menekuni bidang hadits, ahli-ahli zuhud, penegak amar ma’ruf nahi munkar, atau pelaku-pelaku kebaikan lainnya. Bisa saja mereka berada di dalam satu wilayah atau menyebar di berbagai penjuru bumi.
Barangkali kita bisa menyimpulkannya dengan mengutip ucapan al-Qadhi ‘Iyadh rahimahullah, “Yang dimaksud oleh al-Imam Ahmad rahimahullah di atas, ath-Thaifah al-Manshurah adalah Ahlus Sunnah wal Jamaah serta orang-orang yang berakidah dengan akidah ahlul hadits.”
Ciri-Ciri ath-Thaifah al-Manshurah adalah berperang dan berjihad di jalan Allah ‘azza wa jalla.
Hal ini memang benar. Salah satunya adalah hadits Jabir bin Abdillah radhiallahu ‘anhu riwayat Muslim.
Jihad fi sabilillah tidak dilakukan dengan sembarangan, serampangan, asal-asalan, emosional, dan ngawur.
Jihad fi sabilillah adalah ibadah suci yang memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi.
“As-Salafiyyah adalah al-Firqatun Najiyah. Mereka adalah Ahlus Sunnah wal Jamaah.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Pasti akan selalu ada, sekelompok orang dari umatku yang senantiasa meraih kemenangan di atas kebenaran.
Tidak akan bermudarat atas mereka setiap usaha dari orang-orang yang menghina dan menyelisihi mereka.’
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, ‘Umat ini akan terpecah menjadi 73 kelompok. Semuanya di dalam neraka kecuali satu.’
Para sahabat bertanya, ‘Siapakah mereka, wahai Rasulullah?’ Beliau menjawab, ‘Orang-orang yang mengikuti aku dan para sahabatku seperti saat ini’.”
Rasulullah Menjelaskan : Thaifah Al-Manshurah Memiliki Sifat-Sifat Beliau Dan Para Sahabatnya
As-Salafiyyah adalah jamaah yang telah ada sejak zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, turun-temurun dan akan selalu hidup.
Mereka akan terus berada di atas alhaq, meraih kemenangan sampai hari kiamat sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.”
Benarkah Anda telah mencontoh dan meneladani Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam beserta para sahabat beliau dalam segala hal? Buktikanlah!
Kesimpulannya, para sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang-orang yang mencontoh dan meneladani Rasulllah sehinnga dipuji oleh Allah dalam Al-Qur’an dan dipuji oleh orang yang diikuti oleh mereka yang petunjuknya adalah Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Sahabat merupakan orang yang paling pantas menjadi kelompok tersebut lalu setiap orang yang mengikuti mereka termasuk kelompok yang selamat yang masuk ke syurga dengan keutamaan dan rahmat Allah.
“Artinya : Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mu’min, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia kedalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali” [An-Nisa’ : 115]
“Artinya : Maka jika mereka beriman kepada apa yang kamu telah beriman kepadanya, sungguh mereka telah mendapat petunjuk” [Al-Baqarah : 137]
Sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
“Artinya : Sesungguhnya ada setelah kalian hari-hari kesabaran, orang yang berpegang teguh kepada apa yang kalian ada atasnya pada waktu itu mendapat pahala lima puluh orang dari kalian”
Komentar
Posting Komentar